SISI PENTING DALAM KEHIDUPAN YANG
SERING DIABAIKAN
قَال رسول اللهrمَنْ اَكْرَمَ جَارَهُ وَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ وَ مَنْ أَذَى جَارَهُ لَعْنَةَ الله وَ المَلاَئِكَةُ وَالنَّاسُ أَجْمَعِيْنَ
”
TELAH BERSABDA ROSULULLAH SAW : BARANG SIAPA YANG MEMULIAKAN TETANGGA
MAKA WAJIB SORGA BAGINYA, DAN BARANG SIAPA MENYAKITI TETANGGA, MAKA
ALLAH, MALAIKAT DAN MANUSIA SELURUHNYA MENGUTUKNYA” HR.DAROQUTHNI.
RENUNGAN
وَلاَيَدْخُلُ المُؤْمِنُ الجَنَّةَ حَتّىَ يَأمَنَ جَارَهُ مِنْ لِسَانِهِ
“TIDAK AKAN MASUK SORGA WALAUPUN DIA MUKMIN APABILA TETANGGANYA TIDAK AMAN DARI UCAPANNYA
Salah satu kesempurnaan nikmat kehidupan di dunia adalah memiliki tetangga yang baik budi bahasanya. Kita merasa
aman dari perbuatan tercelahnya, kita merasa tenteram terlindungi oleh
kearifannya, kita merasa sejuk sebab kedermawanannya. Bukan sebaliknya
setiap saat kita khawatir dan was-was sebab prilaku dan kebiasaannya
yang selalu mendatangkan keributan
di masyarakat. Misalnya putra-putrinya yang suka bertengkar, Sang Bapak
yang sering mabuk dan suka memfitnah terhadap sesama tetangga. Sang
Istri selalu bikin onar sebab sering hutang tidak mau membayar,
membunyikan musik siang malam tidak ada bedanya dengan pentas musik dangdut.
Gambaran di atas, adalah sangat kontras sekali, dengan ajaran Islam. Islam
sebagai agama rahmatan lil’alamin (penebar kasih sayang) salah satu
misinya adalah memperbaiki masyarakat agar menjadi masyarakat Madani
yaitu masyarakat yang mengedepankan supremasi hukum, akhlaqul Karimah
dan keridloan Allah dalam setiap aspek perbuatan. Sebagaimana firman
Allah dalam surat An Nisaa’ ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ
وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنبِ
وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ
مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا
”SEMBAHLAH
ALLAH DAN JANGANLAH KAMU MEMPERSEKUTUKAN-NYA DENGAN SESUATUPUN. DAN
BERBUAT BAIKLAH KEPADA DUA ORANG IBU-BAPAK, KARIB-KERABAT, ANAK-ANAK
YATIM, ORANG-ORANG MISKIN, TETANGGA YANG DEKAT DAN TETANGGA YANG JAUH,
TEMAN SEJAWAT, IBNU SABIL DAN HAMBA SAHAYAMU. SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK
MENYUKAI ORANG-ORANG YANG SOMBONG DAN MEMBANGGA-BANGGAKAN DIRI”. (AN
NISAA’ AYAT :36)
Pada
ayat di atas menunjukkan bahwa berbuat baik kepada tangga adalah suatu
kewajiban yang diperintahkan oleh Allah setelah kewajiban berbakti
kepada Allah dan kedua orang tua, kerabat, anak yatim serta orang-orang miskin. Rosulullah SAW menekankan dengan sabdanya :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ
الأخِرِ فَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ
“BARANG SIAPA YANG BERIMAN TERHADAP ADANYA ALLAH DAN HARI AKHIR MAKA HENDAKLAH DIA BERBUAT BAIK KEPADA TETANGGANYA”
Wujud memuliakan tetangga adalah:
1. Tidak mempergunjingkan,
2. Tidak membuka aibnya,
3. Tidak terlalu memperhatikan/mengawas-awasi rumah tangganya secara berlebihan,
4. Tidak mengintip kegiatan-nya,
5.Menyantuni saat kesulitan,
6. Menyapa dengan sopan saat berjumpa, senantiasa menunjukkan muka yang ramah berseri-seri saat berjumpa,
7. Hendaknya mendahului mengucapkan salam sebelum dia bersalam,
8. Mengunjungi tatkala sakit saat pertama kali mendengar berita,
9.Menjaga keamanan harta dan keluarga tetangga saat tetangga tidak berada di rumah, i10pTidak tidur dalam keadaan kenyang sedang tetangga dalam kelaparan,
10.Memberikan hutang tatkala tetangga membutuhkan dengan tidak dipungut bunga/renten, i12p Selalu hadir tatkala diundang,
i13pMemberikan nasehat yang baik tatkala diminta nasehat,
i14p Mengantarkan ke kubur tatkala tetangga meninggal
i15p Mendoakan akan keselamatannya. Inilah akhlaq Rosulullah SAW.
Apabila
kita semua belum melakukan hal di atas, sudah sepantasnya kita memohon
ampun ke hadirat Allah atas kealpaan ini, serta memohon agar dalam hati
kita dicurahkan hikmah dan taufik sehingga kita mampu menjadi tetangga
yang dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya di lingkungan kita bukan
sebagai wabah yang mendatangkan kesusahan di masyarakat kita.
Mengingat Rosulullah saw pernah bersabdah:
إثْنَانِ لاَيَنْظُرُ إلَيْهِمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَاطِعُ الرَّحِمِ وَجَارُ السُّوْءِ
“DUA ORANG YANG TIDAK DILIHAT ALLAH PADA HARI QIYAMAT ADALAH ORANG MEMUTUSKAN SILATURAHIM DAN TETANGGA YANG JAHAT”(HR.DAILAMI)
Semoga kita bisa menjadi tetangga yang baik dan senantiasa mendapatkan maqom/tempat yang mulia dan terhormat di hadapan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar