Minggu, 13 Mei 2012

Hakikat Rizki

Fahamilah rahasia kekuasaan sang pemilik dunia dan akhirah yang memiliki segala kenikmatan, yang maha merubah kehidupan menjadi kehidupan yang lebih indah atau berubah menjadi kematian dan setelah itu selesai kehidupan selanjutnya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:

لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ، إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ، فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ، الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

“Karena kebiasaan dan kenikmatan pada orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas, maka hendaklahpara hamba menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kabah), yang telah memberi makanan kepada mereka saat mereka lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan". ( QS. Qurays: 1-4 )

Firman Allah untuk orang qurays agar tenang dan bersabar, sebagaiamana mereka tenang dan santai saat melewati hari-hari di musim panas dan musim dingin, maka hendaklah mereka (bukan hanya orang qurays saja, melainkan semua hamba Allah ) untuk menyembah Sang pemilik Ka’bah Al Musyarrafah yaitu Allah. Siapakah Allah?, maka Allah mengenalkan dzatNya, Dialah Allah yang memberi mereka makan saat mereka lapar, dan memberi mereka keamanan saat mereka dalam kerisauan. Tidak ada manusia yang bisa makan kecuali ia telah diizinkan oleh Allah, walaupun ia dalam keadaan lapar dan makanan ada dihadapannya, tapi bukankah seluruh sel adalah milik Allah, dan jika Allah berkehendak dalam sekejap tubuhnya lumpuh maka ia tidak akan bisa menyentuh makanan yang ada dihadapannya, jika Allah kehendaki bibirnya sakit maka tidak satu suapan atau bahkan sebutir nasi pun yang bisa melewati tenggorokannya.

Maka Allah lah yang menyuapi kita hingga sampai makanan ke mulut kita, mulai dari makanan itu ditanam, kemudian tumbuh lalu dimasak dengan api yang juga milik Allah, Allah yang menciptakannya, Allah pula yang menciptakan air, Allah yang menciptakan matahari, Allah yang menciptakan hewan, Allah yang menciptakan tumbuhan, sedangkan kita hanya menternaknya, kita hanya memperbanyaknya, kita hanya menanamnya, namun asal muasalnya bukan dari kita, tapi dari sang maha memberi, Allah subhanahu waa’ala.

Mulai dari kita menanamnya maka berapa ribu kenikmatan yang terus berlimpah kepada kita hingga makanan itu sampai ke mulut kita. Walaupun seseorang memiliki harta yang berlimpah jika Allah tidak mengizinkan ia makan maka berhari-hari ia akan kelaparan dan tetap tidak diperbolehkan makan karena penyakit yang dideritanya.

Dikatakan oleh hujjatul islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali At Thusiy rahimahullah, ia menjelaskan bahwa tiadalah rizki yang akan sampai ke mulut kita kecuali telah tertulis nama kita pada rizki itu, jika itu buah pisang atau sebutir beras pun maka telah tertulis nama kita bahwa rizki ini akan sampai ke mulut si fulan bin fulan, maka hal yang demikian sudah ditentukan oleh Allah.

Walaupun ia berada di tempat yang sangat dekat dengan makanan itu tetapi itu bukan rizkinya, maka makanan itu tidak akan sampai ke mulutnya, entah makanan itu dicuri, atau ia ada kesibukan lain sehingga makanan itu ia tinggalkan, atau makanan itu tumpah dan lainnya, karena dalam rizki itu tertulis milik hewan, mungkin milik kucing, milik ikan, milik anjing dan yang lainnya, maka makanan itu bukan rizkinya walaupun sudah ada dihadapannya, rizkinya adalah makanan yang telah sampai ke mulutnya dan yang ia telan, yang pada hakikatnya ia diberi makan oleh Allah subhanahu wata'ala, namun sebagian orang tidak mau menembus hakikat kehidupan ini, hakikat datangnya makanan, hakikat datangnya minuman, hakikat kehidupannya datangnya dari mana dan lain sebagainya, padahal jika ia renungkan ia akan temukan bahwa Allah sang maha raja langit dan bumi, dan maha mengamankan mereka dari kerisauan.

Surat Quraiys ini banyak dibaca oleh para ‘arif billah (ulama shalihin) untuk mengabulkan hajatnya, untuk memperluas rizkinya dan untuk mengamankannya dari kerisauan. Surat Qurays ini ada di juz 30 dalam Al qur'an dan termasuk surat pendek yang hanya 4 ayat, terletak beberapa surat dari surat An Naas. Maka renungkan kemuliaannya, dapatkan keluhuran dan keberkahannya dengan memperbanyak membaca surat ini, insyaallah rizki Allah dan rasa aman dari kerisauan akan didapatkan. Tetapi mengapa masih banyak orang miskin yang kelaparan?!, ingatlah tanpa kita ketahui bahwa mungkin Allah tidak mau memberinya makan pada saat itu, namun kita jangan berkata bahwa kaum fuqara’ tidak ada yang memperhatikan, karena banyak pula orang kaya yang kelaparan dan kehausan (karena penyakit yg dideritanya).

Maka fahamilah, barangkali orang yang merasa lapar saat ini Allah tunda rizkinya hingga esok di hari kiamat atau mungkin di masa mendatangnya Allah tumpahkan rizki yang luas untuknya. Dan sebaliknya orang yang sedang dalam kenikmatan berhati-hatilah karena bisa saja Allah merubah keadaannya. Hadirin hadirat, sampai kabar kepada saya lewat surat, sms, dan email dari adik-adik kita yang bersyukur karena lulus dalam ujian, dan banyak juga yang mengeluh karena tidak lulus. Jangan risau jika tidak lulus karena hal itu adalah cobaan dari Allah subhanahu wata'ala, dan jika kau sabar dan tenang maka kau akan mendapatkan kesuksesan yang hanya milik Allah subhanahu wata'ala, kesuksesan bukan milik siapa-siapa tetapi hanya milik Allah, jadi jika tidak lulus ujian atau yang lainnya maka teruslah berusaha untuk lulus, teruslah berusaha untuk sukses di dunia ini namun jangan menentang tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan dengan menjauhi hal-hal yang haram maka engkau akan mendapatkan kesuksesan, terlebih lagi para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dikatakan oleh para ulama' kita: "Barangsiapa yang cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka ia aman dan berada dalam keselamatan dunia dan akhirah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar